Sadako Tari Kontemporer
Groupe "Indonesia"
Jl. Cikini Raya No. 73, Jakarta Pusat
GRATIS | RESERVASI
RSVP via E-mail : [email protected]
Subjek E-mail: "SADAKO"
RSVP via LiveLife: http://bit.ly/2pJLmS6
Sebuah legenda Jepang mengatakan, "Siapa pun yang membuat seribu origami burung bangau, permintaannya akan dikabulkan."
Legenda origami burung bangau ini kemudian menjadi simbol perdamaian saat Sadako Sasaki, bocah Jepang berusia 12 tahun, membuatnya.
Saat berumur dua tahun, Sadako terpapar bom atom yang dijatuhkan di Hiroshima. Tidak seperti kebanyakan anak-anak lainnya, Sadako mampu bertahan hidup bahkan layaknya manusia normal. Namun, pada usia 12 tahun ia divonis menderita leukimia yang saat itu dikenal sebagai "penyakit bom atom". Sahabatnya menyampaikan legenda tersebut. Ingin sekali sembuh, maka Sadako berniat membuat seribu origami burung bangau. Ia meninggal beberapa bulan kemudian saat baru berhasil membuat 644 burung bangau. Teman-teman sekolahnya melanjutkan pembuatan origaminya. Seribu lipatan kertas berbentuk burung bangau itu dikuburkan bersama jenazahnya.
Valentine Nagata-Ramos memadukan tarian butoh, hip hop dan origami untuk mengantarkan kisah ini kembali, sebuah kisah tentang masa kanak-kanak dan perjalanan menuju dewasa.
Kata-kata tergantikan kesunyian tubuh-tubuh yang didera kebiadaban manusia. Alunan lirih ‘shakuhachi’, suling bambu Jepang, mengingatkan kita akan kehidupan, kebangkitan dan harapan. Pementasan ditutup dengan penerbangan burung-burung bangau kertas.
Valentine juga akan melakukan residensi kreasi di Salihara bersama lima penari hip hop Indonesia (Steven Russel, Eriza Trihapsari, Mario Avner Francis, Dheidra Fadhillah, Michael Halim) dari tanggal 13 sampai 15 Mei. Hasil kreasi tari mereka akan dipentaskan setelah pertunjukan Sadako.
Voir tous les événements
Mardi 16 mai 2017
07:00 PM
Commentaires
Vous devez être connecté pour laisser un commentaire. Connectez-vous.